Selasa, 31 Mei 2011

tugas imam

PENGERTIAN STUDI, METODE, DAN METODOLOGI

I.PENDAHULUAN
Islam sangat memperhatikan, menghormati, dan menjunjung tinggi martabat ilmu dan orang-orang yang memiliki ilmu. Dalam agama islam, pengertian ilmu bukan hanya didasarkan pada jumlah ilmu yang dipelajarinya, akan tetapi ilmu yang bener adalah ilmu yang dapat dirasakan oleh manusia pada umumnya. Sebagaimana ilmu menyempurnakan hikmah bagi pemiliknya hingga menjadi satu sikap dan menyatudalam dirinya tanpa ada paksaan.
Persoalannya sekarang adalah umat manusia khususnya umat islam masa kini memperoleh ilmu. Ini artinya mereka memerlukan rumusan tentang rangkaian kegiatan-kegiatan yang harus dijalani agar sampai pada perolehan ilmu. Yaitu dengan melakukan studi yang bertahap dengan metode-metode yang sesuai dengan kemampuan berfikir dari orang itu sendiri. Nah, dari keseluruhan itu maka para pemilkir muslim Indonesia sekitar tahun 1998 memperkenalkan tentang metodologi studi islam.
Maka dari itu sebelum lanjut ke metodologa studi islam itu sendiri, kami akan menjelaskan terlebih dahulu soal pengertian tentang studi, metode, dan metodologi dalam pembelajaran islam.

II.RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas kami menyimpulkan permasalahan-permasalahan mengenai studi, metode, dan metodologi.
1.Bagaimanakah hubungan antara studi, metode, dan metodologi dalam kontek ilmu agama?
2.Pentingkah adannya studi, metode, dan metodologi dalam kajian islam?






III.PEMBAHASAN

1.Bagaimanakah hubungan antara studi, metode, dan metodologi dalam kontek ilmu agama.
Studi berasal dari bahasa inggris study yang artinya pembelajaran atau pengkajian terhadap sesuatu yang menarik untuk dikaji. Artinya, studi lebih menjurus pada teori-teori saja, tidak pada praktek di lapangan, pembelajaran atau studi ini berusaha mengkaji ilmu-ilmu umum atau ilmu-ilmu agama mlalui buku atau pndapat para ahli, baik ajaran, kelembagaan, sejarah, maupun kehidupan manusia.
Proses pembelajaran yang mendalam ini akan menghasilkan dalil, hasil temuan dari proses kajian yang dapat dijadikan sebagai pegangan hidup. Studi atau pngkajian ini merupakan usaha kritis terhadap pemikiran dan institusi dangan menggunakan pendekatan tertentu yang dikalangan akademik disebut pendekatan ilmiah.
Kalau metode sendiri itu adalah berasal dari bahasa yunani, yaitu ”mthodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu ”metha” yang artinya melalui, dan ”hados” yang artinya jalan atau cara. Dan dalam bahasa arab, metode disebut ”thoriqot” atau jalan.
Sedangkan dalam kamus ilmiah metode merupakan suatu cara yang teratur atau terfikir baik-baik untuk mencapai maksud atau tujuan.
Dari semua definisi diatas dapat dikatakan bahwametode mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana, sistematis dan merupakan hasil eksperimen ilmiah guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sedangkan kata metode ini, apabila ditambah kata ”logi”, maka akan menjadi ”metodologi” istilah metodologi juga berasal dari bahasa yunani, yaitu ”methodos” yang berarti jalan atau cara, dan ”logos” yang berarti ilmu.
Berdasarkan asal kata metodologi yang telah di kemukakan di atas metodologi adalah ilmu tentang tata cara agar sampai kepada tujuan. Metodologi juga bisa diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari hasil yang efektif dan efisien.

Demikian perbedaan yang sangat tipis antara studi, metode, dan metodologi. Namun, harus dapat dibedakan dengan jelas bahwasanya studi itu merupakan proses pengkajiannya, kalau metode itu cara yang ditempuh dalam pelaksanaan studi itu sendiri agar bisa efektif dan sempurna. sedangkan metodologi adalah ilmunya.
Berdasarkan uraian di atas, berkenaan dengan studi islam sebagai sebuah disiplin ilmu tersendiri sangat terkait erat dengan persoalan metode dan pendekatan yang akan dipakai dalam melakukan pengkajian trhadapnya. Dalam kontek inilah ilmu agama dalam studi islam yang menjadi disiplin ilmu tersendiri harus dipelajari dengan menggunakan prosedur ilmiah. Yakni harus menggunakan metode dan pendekatan yang tepat dan sistematis, serta terukur menurut syarat-syarat ilmiah. Dalam studi islam dikenal adanya beberapa metode yang digunakan dalam memahami islam.
Penguasaan dan ketepatan pemilihan metode tidak dapat dianggap sepele. Karena penguasaan metode yang tepat dapat menyebabkan seseorang bisa mengembangkan ilmu yang dimilikinya. Jadi, tanpa disadari bahwa kemampuan dalam menguasai materi keilmuan tertentu perlu diinbangi dengan kemampuan dibidang metodologi sehingga pengetahuan yang dimilikinya dapat dikembangkan.
Diantaranya secara garis besar metode dapat dibagi menjadi dua (2). Pertama, metode komparasi, yaitu suatu cara memahami agama dengan membandingkan seluruh aspek yang ada dalam agama islam tersebut dengan agama yang lain. Dengan cara demikian akan dihasilkan pemahaman islam yang obyektif dan utuh.Kedua, metode sintesis yaitu, suatu cara memahami islam yang memadukan antar metode ilmiah dengan segala cirinya yang nasional, obyktif, kritis dan seterusnya dengan metodologis normatif. Metode ilmiah ini digunakan untuk memahami islam yang nampak normatif digunakan untuk memahami islam yang terkandung dalam kitab suci yang dimulai dari meyakini islam sebagai agama yang mutlak dan benar.
Tapi kadang metode-metode yang digunakan untuk memahami itu suatu saat mungkin dipandang tidak cukup lagi, sehingga diperlukan adanya pendekatan baru. Maksudnya adalah suatu teori yang dijadikan landasan penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui sebuah kajian dan langkah-langkah metodologis yang digunakan dalam pengkajian disiplin ilmu itu sendiri.

Di samping itu setiap disiplin ilmu memiliki kekhususan metodologi. Jika seorang pengkaji telah menentukan pendekatan yang digunakannya, maka akan mudah terbaca langkah-langkah metodologis yang digunakan.
2.pentihkah adnya studi, metode, dan metodologi dalam kajian islam
Dalam kajian islam, ketiga komponen tersebut sangatlah penting. Begitubanyak ilmu, akan tetapi kemampuan untuk mempelajarinya sangatlah terbatas, yang mana ilmunya Allah itu sangatlah luas, seperti yang diibaratkan dengan”Apabila air laut di dunia ini sebagai tintanya dan seluruh tumbuh-tumbuhan sebagai penanya, niscaya tidak akan cukupuntuk menulis kekuasaan Allah SWT”. Allah menciptakan manusia dan memberinya akal yaitu untuk memikirkan segala sesuatu yang berada di sekitarnya yang telah diciptakan oleh Allah SWT.
Dalam kajian sebuah penelitian. Kita harus berhadapan dengan berbagai piranti yang harus digunakan untuk memperjelas dasar, kerangka pikiran, dan metodologi yang sesuai dengan penelitian itu sendiri. Maka dari itu, Studi sangatlah penting untuk menelaah akar-akar permasalahan yang sdang dikaji. Apabila sudah jelas masalahnya. lalu dibutuhkan suatu metode-metode untuk mengatasi permasalahannya. Penguasaan dan pemilihan ini tidak dapat dianggap sepele. Karena penguasaan metode yang tepat dapat menyebabkan seseorang dapat mengembangkan ilmu yang dimilikinya. sebaliknya mereka yang tidak menguasai metode hanya akan menjadi konsumen ilmu saja, bukan seorang produsen ilmu. Oleh karenanya disadari dalam kemampuan menguasai materi keilmuan tertentu diimbangi dengan kemampuan dibidang metodologi sehingga pengetahuan yang dimilikinya dapat dikembangkan. Oleh karena itu metode berperan penting dalam kemajuan atau kemunduran dibidang ilmu pengetahuan itu. Hal yang mengakibatkan stagnasi dalam masa bodoh adalah karena metode penelitian yang buruk atau karena cara melihat sesuatu, bukan karena ada atau tidaknya orang jenius. Jadi kita harus mengambil pengalaman dari kajian-kajian sejarah. dan kita sebagai pemeluk agama yang benar harus berusaha memahami dan mengetahui islam secara tepat dan metodologis.


IV.ANALISA
Setudi, metode, dan metodolopgi ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain ibarat satu kping mata uang, studi apabila tanpa metode dan juga metodologi seprti halnya ketika seorang pelajarhanya memfokuskan pada meteri saja tanpa ada praktek di lapangan sehingga pembelajarannya tidak sempurna dan sebaliknya apabila hanya melakukan praktek tanpa diimbangi dengan materi maka dia akan menjadi orang yang taqlid yaitu hanya mengikuti sesuatu tanpa tahu dari mana asalnya. Jadi dalam kegiatan belajar mengajar, studi, metode, dan metodologi haruslah seimbang, supaya mampu mencetak peserta didik yang multi fungsi bagi bangsa, negara, dan khususnya agama.
Akhir-akhir ini banyak orang yang salah mengartikan bahwa studi itu boleh dilakukan dengan menggunakan kekerasan. Skarang ini banyak guru-guru yang memukuli muridnya dikarnakan masalah yang sepele seperti tidak lengkapnya atribut sekolah yang dibawa.Sesungguhnya itu semua adalah metode pembelajaran yang salah, berlebiha, serta tidak mendidik. Akibatnya, para murid menjadi korban dan semangat blajar mereka menjadi berkurang, bahkan mental merekapun menjadi lemah. Akan tetapi dalam melatih pribadi yang disiplin itu juga ada baiknya. itu semua akan melahirkan jiwa disiplin bagi siswa.
Jadi pelaksanaannya, studi itu sendiri harus sesuai dengan metode-metode yang tepat dan metodologis. Untuk menghindari masalah tersebut, islam sendiri mengajarkan bahwasanya orang yang mencari ilmu itu adalah mulia,. Jadi, merea harus dibuat nyaman, santai, tapi juga serius.

V.KESIMPULAN
1.Bahwa studi adalah suatu proses pembelajaran atau mengkaji ilmu-ilmu pengetahuan, khususnya dalam kajian islam, yang mana proses pembelajaran tersebut dapat menjadi lebih mudah dengan menggunakan metode-metode tertentu yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Kemudian untuk mempelajari studi dan metode maka dibutuhkan suatu metodologi, yang mana merupakan suatu ilmu yang mempelajari dan mengkaji secara efektif dan efisien.
2.Jadi dari uraian di atas, studi, metode, dan metodologi sangatlah penting dalam pengkajian ilmu islam. agar tercapai sesuatu dengan cara yang lebih mudah baik dalam proses pembelajaran maupun masalah-masalah yang ada secara efektif dan efisien.

VI.PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat saya sajikan, tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan, baik dalam penulisan maupun penyampaiannya. Maka itu, kritik dan saran tentunya sangat kami harapkan dalam pembuatan-pembuatan makalah-makalah kami selanjutnya. Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin......

VII.REFERENSI
Sahrodi, jamali, 2007, Metodologi studi islam, Pustaka setia,:Bandung
Mufid, fatkhul, 2008, Filsafat ilmu islam, STAIN: Kudus
Usman, Suyoto, 2004, Sosiologi, sejarah, teori dan metodologi, CIRED: Yogyakarta
Muqim, Muhammad, 1994, Research Methodology in islamic persepektif, Genuene publication dan Media pvt: New delhi
Dahlan, 2003, Kamus induk istilah ilmiah, Target press: Surabaya






















STUDI, METODE, METODOLOGI

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Metodologi studi islam
Dosen Pengampu: Drs.H.Ahmad Choiron. M.Ag







Disusun oleh:
Imam Santoso : 109231



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH / PAI
2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar